Jumat, 12 Juni 2009


“KAMI CLUB MOTOR DAN BANGGA MENJADI BIKERS “

All Brother and Sister, Mencermati kondisi sekarang ini dimana posisi Bikers dimasyarakat sedang hangat-hangatnya menjadi pusat perhatian karena munculnya tindakan-tindakan yang kurang simpatik dari Sekelompok pengendara motor di jalan kota Bandung. Kita tentunya tidak henti-hentinya merasakan keprihatinan yang begitu mendalam, namun dalam keprihatinan ini apakah kita sebagai Bikers akan diam saja? sehingga hak-hak kita untuk berkumpul dan berkreatifitas serta menjalankan roda organisasi terhenti . ketika kita sering ngobrol-ngobrol dengan masyarakat baik dirumah maupun dikantor atau dijalan, Kita mendapat sebuah pendapat yang rada miring tenttang bikers. kesimpulannya masih ada asumsi sebagian orang kalo club bikers itu identik dengan Image negatif mungkin juga karena masyarakat masih menganggap club itu sama dengan geng motor outlaw dinegeri barat yang selalu buat masalah dan berbuat negative, image ini semakin melekat karena kelakuan segelintir bandit yang menggunakan motor dan berkelompok untuk melakukan kejahatan baik menjambret, merampok,ugal-ugalan dijalan dan lainnya.

Semua permasalahan diatas merupakan tantangan bagi para Bikers dan Khususnya Club motor tempat berhimpunnya para bikers untuk membuktikan kalo kita sebagai Bikers punya Aktifitas yang Positif dan kalo pun ada yang bertindak menyimpang sampai merugikan orang lain, hal itu jangan sampai di generalisasi menjadi stigma bikers secara umum. Kita tentunya tidak berharap kota Bandung yang kita cintai ini dalam tahun-tahun mendatang menjadi kota yang sangat menakutkan dan mencekam. Seperti yang di rasakan para bikers yang biasa Nongkrong di sekitar Gasibu atau Dago, pada akhir bulan kemaren mereka merasakan ke khawatiran yang begitu besar karena pada malam itu terlihat berbeda dengan malam-malam biasanya. Konon di beberapa sudut jalan terlihat banyak petugas keamanan yang berjaga-jaga, salah seorang bikers yang enggan disebutkan namanya menuturkan “… kita bingung dan khawatir karena belum jelas apakah kita (club motor) mau di suruh bubar atau mereka Cuma berjaga-jaga untuk merazia Gangs, walupun kita tahu kalo club motor cuma diberi waktu sampai jam 12 malam untuk nongkrong”. Kondisi diatas merupakan situasi yang terjadi saat ini sehingga para bikers di club-club motor mulai merasakan kekecewaan karena kebebasan untuk berkumpul dan berkekspresi terdistorsi oleh dampak dari konflik Antar oknum gangs di kota Bandung. Melihat Permasalahan diatas, Kita tentunya sangat mendukung upaya penertiban serta penegakan hukum yang dilakukan Polisi namun Tindakan apakah yang pantas dilakukan oleh kepolisian?Tindakan refresif dengan tembak ditempatkah?atau Tindakan Persuasif yang lebih mengedepankan Pembinaan serta rekonsiliasi? mungkin masalah ini akan terus berlangsung menjadi sebuah lingkaran setan yang terus menghantui kita semua jika ditangani dengan cara Refresif atau tindakan Pragmatis lainnya karena tindak kekerasan yang diselesaikan dengan kekerasan tidak akan pernah membawa perubahan yang berarti. Rekonsiliasi secara kekeluargaan serta pembinaan merupakan tawaran yang lebih realistis untuk dijadikan Solusinya karena se-negatif apapun, mereka tetap merupakan anak muda sebagai generasi yang harus kita bangun menjadi orang-orang yang berkwalitas sebagai penerus pembangunan. Dan semoga keragaman yang ada di masyarakat kita dapat menjadi kekuatan kita dalam menyongsong masa depan sebagai masyarakat Otomotif yang lebih baik. All Bikers Are Brother

Tidak ada komentar:

Posting Komentar